1. Server performance metrics
Dalam mengukur kinerja dari server
 diperlukan standar pengukuran yang diakui oleh masyarakat dan 
vendor-vendor IT, sehingga dibentuklah sebuah konsorsium yang menentukan
 hal tersebut. SPEC (Standard Performance Evaluation Corporation) Benchmark merupakan standar ukuran kinerja yang telah diakui oleh masyarakat dunia. Aspek yang berpengaruh pada kinerja sistem adalah utilization, latency, throughput, resource efficiency. Faktor yang mempengaruhi kinerja CPU adalah pemakaian cache pada CPU (L1 Cache, L2 Cache, L3 Cache) 
2. Server      capacity planning
Server capacity planning terdapat 2 hal penting, yaitu server sizing dan capacity planning. Server sizing adalah bagaimana melakukan estimasi kebutuhan hardware pada server sesuai kebutuhan dari aplikasi dan aktifitas dari pengguna, contohnya adalah untuk memenuhi 3000 end user, kita membutuhkan 2 load-balanced application server (4 CPU 1,3 GHz & 8 GB RAM) dan satu back-end database server (8 CPU & 10 GB RAM). Capacity planning terdiri dari 2 fase yaitu melakukan tes untuk mengukur utilization dan performance, yang kedua adalah perencanaan harus dapat mendukung beban kerja yang berat. Pengecekan memory secara berkala merupakan hal yang penting setelah server capacity planning dilakukan. 
3. Best      practices in IT
Merupakan hal-hal terbaik yang dilakukan di IT, salah satunya adalah berdasarkan pengalaman dan komunitas IT. Beberapa dari Best practices in IT adalah sebagai berikut: 
a. System Deployment (Mempersiapkan sistem dengan baik)b. Power Source (Estimasi pemakaian listrik)
c. Hardware Maintenance (Maintenance pengkabelan hingga server)
d. Software Deployment (Mempersiapakan software)
e. Cluster (Menggunakan 
sistem cluster bila diperlukan dengan tujuan menghindari terjadinya 
kesalahan secara keseluruhan, penyimpanan tersebar dan mendukung backup 
yang lebih baik)
f. Data Storage (Menggunakan RAID, cluster storage, multiple control)
g. Network Management Best Practices (Melakukan network analisis yang baik)
h. Documentation Best Practices (Dokumentasi pada berbagai tahap antara lain metodologi, proposal, hingga diagram)
Keuntungan dari penerapan best practices adalah- Standarisasi (saat best practice telah menjadi standar, pekerjaan menjadi semakin mudah)
 - Dapat mengurangi downtime
 - Konsisten dengan obyek bisnis
 - Kualitas
 
Keamanan harus diperhatikan, baik 
keamanan hardware server, software server dan gangguan dari manusia atau
 alam. Secara umum hal-hal yang perlu diperhatikan pada keamanan server 
adalah sebagai berikut :
- Simplicity (menyederhanakan)
 - Fail Safe (kesalah tidak menyebar)
 - Complete Mediation (mediasi dengan pengguna)
 - Open Design
 - Separation of privilege (pembagian hak akses)
 - Update (selalu ada perubahan lebih baik)
 - Hapus pemakaian file dan aplikasi yang tidak digunakan
 - Software keamanan bila diperlukan (anti virus, anti malware, anti spam, dll)
 
Best practices pada system administration adalah sebagai berikut :
- Memperhatikan permasalahan
 - Log dan dokumentasi yang baik
 - Cek permasalahan dari yang sederhana (berurutan OSI layer)
 - Team work yang baik
 - Otomasi
 
- Mengumpulkan dokumen
 - Menentukan target
 - Kritik dan saran dari komunitas
 - Improve
 - Simplify
 - Testing
 
Penamaan device yang dijelaskan disini yaitu :
a. NIS (Network Information Service)
Digunakan menyimpan 
data profil user dan biasa disebut dengan yellow pages. NIS mengijinkan 
para pengguna dan aplikasi melalui jaringan untuk menenmukan berkas dan 
aplikasi dimanapun di sebuah jaringan dengan mengakses server NIS 
terpusat 
b. NIS +
Setelah NIS dirasakan memiliki kekurangan pada segi keamanan, SUN mengeluarkan NIS+ yang mendukung pada segi keamanan 
c. DNS (Domain Naming System)
Merupakan distribute 
database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name 
resolution) di jaringan yang menggunakan TCP / IP. Keuntungan dari pemakaian DNS
 adalah memudahkan pengguna dalam mengingat IP, penamaan konsisten / 
tidak berubah, Satu user satu domain. Struktur domain merupakan sebuah 
hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi dalam 
beberapa bagian, yaitu : root level domains, second level domains, host names 
d. LDAP (Lightweight Directory Access Protokol)
Merupakan service direktori yang berjalan pada layer TCP / IP.
 LDAP adalah sebuah protocol yang mengatur pengaksesan layanan direktori
 yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan berbagai informasi. Fungsi 
LDAP adalah memberikan hak akses pada direktori. Direktori dapat berisi 
berbagai informasi (merupakan suatu database tempat penyimpanan data), 
contoh : direktori dapat berupa phone book
6. Load      BalancingMerupakan cara untuk membagi kinerja server yang bertujuan mengurangi beban server. Load balancing dapat berupa software maupun hardware
Menggunakan software memungkinkan pemakaian virtual server dan virtual IP.
Keuntungan
- Toleransi kesalahan diperhatikan
 - Layanan lebih baik
 - Performance
 - Scalabilitas
 - Fleksibel
 - Hemat
 - Memperhatikan keamanan
 
Terdapat standar dari ukuran toleransi kesalahan diatantaranya adalah MTBF (Mean Time Between Failures), MTTDL (Mean Time to Data Loss), MTTDI (Mean Time to Data Inaccessibility). Faktor yang mempengaruhi adalah :
- Swap
 - Sistem pendingin
 - Power
 - RAID (Redundant Array of Inexpensive Disks)
 
Merupakan implementasi toleransi 
kesalahan pada media penyimpanan / disk dengan tujuan mengurangi 
redundansi data (Akses ataupun proses). RAID dibagi menjadi lima tipe, 
yaitu RAID 0 (stripping), RAID 1 (mirroring), RAID 2 (humming), RAID 3 (pengecekan disk tunggal dalam kelompok disk, penggunaan sudah lebih dari 3 disk), RAID 4 (pembacaan dan penulisan secara independen), RAID 5 (sebaran data dan paritas ke semua drive)
Penggunaan RAID pada server sesuai 
kebutuhan, karena setiap server memiliki spesifikasi yang berbeda. Salah
 satu contohnya adalah Storage 7000 dari SUN yang memungkinkan pemakaian SATA storage pada server, dan menggunakan SID dalam mengupdate kecepatan akses tanpa merubah pemakaian RAID.
Oleh : Wildan S (Unkick.wordpress.com)
0 comments:
Post a Comment