BACKBONE CABLING
Pengkabelan
backbone adalah untuk sistem pengkabelan terstruktur menyediakan koneksi antara
main distribution area, horizontal distribution area, dan merupakan entrance
area. Sistem pengkabelan backbone terdiri dari kabel backbone, main
cross-connect, horizontal cross-connect, terminasi mekanikal, dan patch cord
(jumper) yang digunakan untuk koneksi silang backbone-to-backbone. Sistem
pengkabelan secara backbone harus mendukung kebutuhan konektivitas yang
berbeda, misalnya LAN, WAN, SAN, saluran komputer, dan koneksi console peran.
Backbone
merupakan sebuah teknik yang digunakan dalam penggabungan beberapa jaringan
lokal pada masing-masing lantai dari bangunan bertingkat dengan menggunakan
satu jalur kabel utama dan khusus. Backbone merupakan jalan, saluran utama,
atau bisa disebut dengan jalan tol dalam sebuah jaringan.
Teknik backbone
merupakan teknik yang paling banyak digunakan karena dapat mencega bottleneck
yang terjadi pada server. Kabel yang digunakan biasanya adalah jenis serat
optik, kabel RG-58, atau RG-8. Sedangkan konektor yang digunakan adalah ST
untuk serat optik, BNC untuk kabel RG-58, dan AUI untuk kabel RG-8.
Hal yang perlu
diperhatikan sebelum membangung jaringan backbone:
Ø
Kebutuhan yang berkaitan dengan desain
akses jaringan, meliputi jenis data, pelayanan, IP, dan frame relay
Ø
Kapasitas yang dibutuhkan dalam
membangun jaringan backbone tergantung pada desain keluarannya
Ø
Topologi dan teknologi yang akan
digunakan perlu dipertimbangkan
Ø
Topologi akan berpengaruh pada jumlah
dan letak node, desain saluran, maupun keseluruhan desain akses backbone
Backbone menyediakan banyak efisiensi yang tidak
disediakan oleh jaringan meshed-access, meliputi:
Ø
Penggabungan lalu lintas (mengeliminasi
path (saluran) yang memilki tipe lalu lintas berbeda)
Ø
Platform dengan bandwidth yang tinggi
Ø
Rerouting dan redundancy
Ø
Skala ekonomis
Ø
Arsitektur untuk memperbaiki kerusakan
atau gangguan sendiri
Ø
Berbagi perlengkapan dan fasilitas antar
berbagai lokasi
Ø
Routing yang cerdas
Ø
Bandwidth dinamik dengan alokasi sumber
daya
Ø
Topologi yang fleksibel dengan berbagai
gaya desain
Ø
Pengaturan jaringan yang terpusat maupun
terdistribusi
Ø
Fleksibilitas
Backbone adalah
saluran atau koneksi berkecepatan tinggi yang menjadi lintasan utama dalam
sebuah jaringan. Network backbone adalah network yang menghubungkan beberapa
jaringan dengan berkecepatan rendah melalui gateway.
Dengan menggunakan jaringan backbone, masalah kecepatan interkoneksi antar jaringan lokal dapat teratasi. Sebenar bisa saja bila kita hanya menggunakan kabel jaringan UTP untuk menggabungkan atar jaringan lokal tersebut, tetapi akan terasa sekali lambatnya. Karena kabel UTP itu hanya bisa di lewati dengan kecepatan transfer data hingga 100 Mbps, jaringan backbone bisa memuat hingga 10 Gbps. Alat yang di butuhkan untuk membangun jaringan backbone misal: bridge atau switch yang memiliki kecepatan antara 1-10 Gbps.selain itu kita bisa menggunakan converter yang mengubah kecepatan 100 Mbps ke 1 Gbps.
Sumber : http://belajarjaringanringan.blogspot.com/2014/05/backbone-cabling.html